Laman

Rabu, 03 November 2010

Hidup Sederhana

Kaum Muslim sudah sepatutnya menjadikan Nabi Muhammad saw sebagai teladan atau panutan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu menjalankan hidup dengan kesederhanaan. Hidup sederhana dapat berarti tidak berlebih-lebihan dalam segala hal serta melakukan penghematan untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan. Allah swt berfirman: “…. makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf :31)
Maka kita dianjurkan untuk makan dan minum dengan seimbang, tidak terlalu banyak atau berlebihan. Sesungguhnya terlalu banyak makan bisa menyebabkan kegemukan. Dan menurut dunia kedokteran, banyak jenis penyakit yang akan hinggap jika seseorang mengalamai kegemukan. Rasulullah saw telah mengingatkan kita dalam haditsnya yaitu: “Akan muncul diantara mereka orang-orang yang gendut, karena banyak makan.” (HR. Bukhari dan Ahmad)
Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda:” Tidaklah seorang anak Adam dapat memenuhi suatu wadah dengan kejelekan kecuali perutnya. Cukuplah bagi anak Adam suapan makanan yang membuat tulang punggungnya tegak. Jika tidak dapat mengalahkan nafsunya, maka sebaiknya ia mengisi seprtiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Ahmad, Tirmdzi, dan Ibnu Majah).
Untuk itu sebisa mungkin kita selalu memperhatikan dan mengatur makanan dan minuman yang kita konsumsi. Sebisa mungkin menjaga kualitas dan kuantitas makanan demi menghindari kegemukan. Makan dan minum sesuai dengan kebutuhan, antara lain mengandung protein, vitamin dan zat-zat penting lainnya yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, hendaknya membeli makanan dan minuman dengan hargayang terjangkau oleh daya beli kita dan tidak membahayakan tubuh apalagi haram. Selain itu, agar tidak berlebih-lebihan dalam makan dan minum, dianjurkan untuk menghilangkan sifat rakus atau serakah.
Sikap berlebih-lebihan juga dapat terjadi pada gaya hidup lainnya yaitu pemborosan dalam berbelanja sehingga menumpuk barang-barang yang tidak penting. Jika dilihat dari gaya hidup kebanyakan orang pada saat ini yaitu mereka tidak pernah merasa puas atas apa yang telah mereka miliki. Sikap seperti ini seolah-olah mereka hanya mementingkan duniawi saja, padahal kehidupan di akhirat lebih hakiki. Sebagaimana firman Allah swt:
“Dan tidaklah kehidupan di dunia ini melainkan sendau gurau dan permainan. Dan sesungguhnya rumah di akhirat itulah kehidupan yang hakiki, seandainya mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut :55)
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)
Untuk menghindari pemborosan, maka hendaknya membeli barang sesuai kebutuhan dan dipikirkan terlebih dahulu kegunaan serta manfaatnya. Gaya hidup yang berlebihan harus diatasi dengan cara penghematan dalam segala hal, meski itu merupakan hal sederhana yang sering kita lakukan. Misalnya tidak boros dalam menggunakan air, menghemat energi listrik, tidak membuang-buang makanan, dan sebagainya.http://cahyaislam.wordpress.com/2009/07/16/hidup-sederhana/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar